10 september 2007

Pertemuan Ketiga Menjelang Ultah Emas

HADIRI !
PERTEMUAN KETIGA
MENJELANG ULTAH EMAS SMA 1 PWT
MINGGU, 16 SEPTEMBER 2007
PK. 10.00 WIB DI BANGSAL SMA 1 PWT
KUNJUNGI:
EMAIL:

03 september 2007

SARASEHAN MENYONGSONG ULTAH EMAS

SARASEHAN
MENYONGSONG ULTAH EMAS
1 AGUSTUS 1958 – 1 AGUSTUS 2008
50 TAHUN SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
AGENDA ACARA SARASEHAN
n Nilai Penting Acara Ultah Emas Bagi SMA N 1 dan Alumni
n Diskusi Tentang Pembentukan Struktur Dan Personalia Kepanitiaan Ultah Emas SMA N 1
n Diskusi Tentang Penyusunan Agenda Kegiatan-Kegiatan Dalam Rangka Ultah Emas SMA N 1
n Diskusi Tentang Perkembangan SMA Negeri 1 Purwokerto
n Keluarga Besar SMA N 1 : Siswa, Guru, Staf Administrasi, Alumni, Mantan Guru, Komite SMA N 1
n Peningkatan Kualitas Pendidikan Merupakan Tanggung Jawab Keluarga Besar SMA N 1, Pemerintah dan Masyarakat
n Pendidikan di SMA Merupakan Tahapan Proses Penting dalam Mencapai Derajat Kehidupan Di Masyarakat
n Alumni Harus Berperan Aktif dalam Mengembangkan dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan SMA N 1 Purwokerto
n Mengembangkan dan Meningkatkan Jaringan Komunikasi Antar Sesama Alumni dan Alumni dengan Sekolah
n Peran Aktif Keluarga Besar SMA N 1 Purwokerto dalam Pembangunan Wilayah dan Masyarakat
n Keluarga Besar SMA N 1 Purwokerto Harus Selalu Menjaga Nama Baik dan Kebesaran Almamater
STRUKTUR ORGANISASI KEPANITIAAN ULTAH EMAS SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
n STEERING COMMITTEE (PANITIA PENGARAH)
Kelengkapan struktur menyusul dengan anggota : Pak Maryono (Kepsek SMA 1 Pwt), Pak Iljas (Mantan Kepsek Smansa Pwt), Pak Tarjo, Pak Surasmin, Pak Yahya (mantan Menteri Pendidikan), Ibu Tati
n ORGANIZING COMMITTEE (PANITIA PELAKSANA)
Diketuai oleh Alumni yang masih berkibar, seperti :
Pak Singgih Wiranto, Pak Ujiono, Pak H. Martono,
Dilengkapi dengan seksi-seksi dengan usulan keanggotaan:
1. Seluruh alumni yang menjadi guru SMA 1
2. Tri Haryono 64
3. Mugiyarto 74
4. Priyan Ristiyarto 80
5. Rohani 70
6. Winarni 72
7. Martono 72
8. Singgih Wiranto 81
9. Ujiono 79
10. Noer Sigit 79
11. Toni Aditia 76
12. Fahmi 80
13. Ruslan Harris 81
14. Rini NR 00
15. Awang 01
16. Hermanto Hutabarat 77
17. Subroto 80
18. Agus 84
19. Ratimin 77
20. Ahmad Supartono 77
21. Eri Wahyuningsih 97
22. Joko Wikanto 81
23. Prio Anggoro 82
24. Asih Minanti 03
25. Ambar 82
26. Dani 80
27. Mahtum 80
28. Sunarto 80
29. Manda 93
30. Mutia 88
31. Suwardi 83
32. Sudiro 65
33. Jarot 01
34. Heru Barata 74
35. Endang 73
36. Heru Permana 79
37. Abiyoso 96
38. Heni Yunita 86
39. Retno Kusumo 88
40. Arif 85
41. Nana 85
42. Helmi 93
43. Ana 93
44. Sukamto 72
45. Agung Wisuko 72
46. Hana 03
47. Zen Hidayat 03
48. Zulkaida 03
49. Sri Wahyu (Ayu) ‘99
50. Lestari Moerdiyat (Contact Person, please?)
51. Tatas ’98 (CP?)
DIHARAPKAN BAGI SETIAP ANGKATAN ADA PERWAKILANNYA
Kelengkapan struktur,dll akan dibicarakan pada pertemuan berikutnya
JUMAT, 7 SEPTEMBER 2007 PK.15.00 DI BANGSAL SMANSA PWT
Diharapkan kehadiran dari rekan-rekan semua, baik yang namanya ada di usulan di atas maupun yang tidak (masih membutuhkan tambahan personil).
n USULAN KOORDINATOR WILAYAH
1. JAKARTA : Didit Hardimanto 80
Monika 00
Bungki 01
Pangki Suwito 72
Rena Mutia 83
2. BANDUNG (JABAR) : Wargo Utomo 80
3. SEMARANG :
4. YOGYA (DIY) : Yohanes Arianto (Joey) 00
5. SURABAYA (JATIM) : Henis 80
Joni Pardede 96
6. WILAYAH LAIN : ???
USULAN KEGIATAN DALAM ULTAH EMAS
  1. Kegiatan “kumpul2” ditambah keg. Sosial
  2. Segera dibentuk yayasan alumni, kumpulkan dana, lakukan kegiatan
  3. Seminar dgn nara sumber alumni, mis: DR Fahmi
  4. Santunan kpd tukang becak, beasiswa
  5. Festival band (sasaran: alumnus yg baru lulus sma maupun sedang kuliah), seminar wirausaha (untuk alumnus yang baru lulus kuliah maupun bagi yang berminat untuk wirausaha), di buat rekening peduli sma 1 purwokerto
  6. Pengadaan buku-buku perpustakaan
  7. Alumni akan membuat website untuk komunikasi yang efektif (SMA 1 Pwt sedang merancang untuk pembuatan website
  8. Bulan Nop kepengurusan sudah beres, alumni segera diberi informasi, alumni (paling tidak alumni 60-70) siap mensukseskan. Pd bln Desember Pak Sudiono dapat membantu menginformasikan kpd alumni di Jakarta agar Jan 08 mereka dapat berkumpul.

02 september 2007

Opini Berbagai Pihak



Pak Sarkim




Pak Makrus






Kepala Sekolah

MENGAPA HARUS MEMILIH

Ini pertanyaan yang harus kita jawab.

Menanggapi berbagai tulisan mengenai Pak Sarkim dan Pihak SMU N 1 Pwt, maka ditampilkanlah rekaman-rekaman berikut tulisan ini. Keduanya pernah menjadi bagian dari kita bahkan mungkin masih hingga saat ini. Sehingga diadakanlah penelusuran langsung ke semua pihak agar kita tidak hanya melihat dari satu sisi. Dengan melihat dan mendengar langsung keterangan dari sumber-sumber terkait diharapkan dapat melengkapi informasi yang sudah ada sebelumnya dan dapat meluruskan kesalahpahaman (jika hal tersebut sampai terjadi). Adapun rekaman-rekaman dan tulisan-tulisan ini dimuat apa adanya, berdasarkan fakta yang sudah kami himpun selama 5 hari penuh dari tanggal 26 sampai dengan 30 Agustus 2007 tanpa maksud untuk berpihak pada siapapun. Dan hal-hal yang tergolong pendapat maupun ide akan kami beri keterangan agar tidak terdapat kerancuan antara informasi berupa fakta ataupun opini.

Diawali dengan ditunjuknya SMU N 1 Pwt sebagai RINTISAN SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) 2 tahun yang lalu, melalui proses musyawarah dari pihak-pihak yang berkepentingan maka diputuskan bahwa perlu diadakan pembenahan, penataan, maupun pembangunan ruang dalam lingkungan gedung SMU N 1 Pwt. Hal ini lalu diprogramkan dalam APBS (Anggaran Pendapatan & Belanja Sekolah) tahun 2006/2007. Beberapa programnya dari sekian banyak program adalah perluasan perpustakaan sekolah dan rehabilitasi rumah penjaga sekolah beserta dapur sekolah.

Sebelum program-program tersebut dilaksanakan, diadakan sosialisasi program beserta hal-hal yang akan dilakukan beberapa bulan sebelumnya kepada pihak-pihak terkait.

Dengan adanya perluasan perpustakaan, maka rumah penjaga yang berada di samping perpustakaan dibongkar sekitar akhir tahun 2006, sehingga penghuni yang berada di rumah tersebut harus pindah. Beberapa bulan kemudian, sekitar Juni 2007 program rehabilitasi rumah penjaga dan dapur sekolah supaya menjadi lebih layak, serta pembangunan ruang di sebelah barat rumah penjaga di bagian belakang sekolah dilaksanakan, sehingga penjaga yang bertempat tinggal di tempat tersebut harus pindah.

Seperti yang kita ketahui bersama, penjaga yang bertempat tinggal di belakang sekolah adalah Pak Sarkim dan keluarga. Selama 27 tahun beliau menetap di tempat tersebut terkait tugas beliau sebagai penjaga sekolah. Pak Sarkim adalah karyawan tidak tetap dengan honor Rp.700.000,- per bulan. Untuk menambah penghasilannya Pak Sarkim pun berjualan di tempat yang sekaligus rumahnya. Usaha yang dikelola Bu Sarkim ini berjalan cukup baik, dengan fasilitas air dan listrik gratis dari sekolah. Walaupun demikian, sesuai ketetapan sekolah terkait usaha warungnya, setiap tahunnya Pak Sarkim diwajibkan menyetor Rp.750.000,- yang diberlakukan sama dengan usaha-usaha warung yang lain yang ada dalam sekolah.

Menurut penuturan Pak Sarkim, dari hasil berjualan tersebut, biasanya beliau memperoleh pemasukan sebesar Rp.80.000,- per hari. Sehingga beliau mampu menyekolahkan putra-purinya hingga ke bangku kuliah (Jum, D3, sudah lulus, sekarang ini sedang magang di RS Bersalin Bunda Arif, Pwt dan Seno yang masih kuliah di STTA Yogyakarta jurusan Teknik Mesin).

Juni, 2007, Pak Sarkim pindah rumah dari belakang SMU N 1 Pwt. Walaupun demikian, beliau tetap bekerja di SMU N 1 Pwt dan akan pensiun 5 tahun lagi. Awalnya beliau dan keluarga ingin berpindah ke rumah beliau yang beralamat di desa Kracak, Ajibarang, namun karena jarak yang cukup jauh, beliau dan keluarga akhirnya mengontrak rumah tidak jauh dari SMU N 1 (kompleks polisi).

Saat ini Pak Sarkim dan keluarga tetap menjalankan usaha dagangnya dengan berjualan nasi rames, minuman, dan jajanan di depan SMU N 1 Pwt di trotoar jalan. Menurut penuturan beliau, pemasukan yang diperoleh dari berjualan di trotoar tersebut biasanya sebesar Rp.40.000,- per hari. Karena adanya penurunan ini, masih menurut penuturan beliau, apabila beliau tidak sanggup lagi membiayai kuliah putranya, Seno, maka beliau bermaksud untuk menjual tanah beliau yang terletak tidak jauh dari Radio Paduka Jl. Karang Kobar, Pwt. Masih dari penuturan beliau, total besar biaya hidup Seno selama kuliah di Yogyakarta adalah Rp.800.000,- per bulan (termasuk di dalamnya uang kos, makan, dan keperluan kuliah).

Semenjak Pak Sarkim tidak lagi menjabat sebagai penjaga sekolah, posisi beliau digantikan oleh Bapak Suwarto yang akrab dipanggil Pak Warto. Selama rumah penjaga tersebut belum selesai direhabilitasi, untuk sementara Pak Warto tinggal sendirian di sebuah ruangan yang terletak di antara WC Pria dan gudang ekskul Pencinta Alam di bagian belakang sekolah. Menurut penuturan Pak Warto, beliau sudah bekerja di SMU N 1 Pwt dari tahun 1979 dan diangkat menjadi karyawan tetap pada tahun 1987 yang 5 tahun lagi juga akan pensiun. Beliau memiliki seorang istri dan 3 anak. Anak pertama, perempuan, sudah menikah, tidak bekerja, sempat kuliah di BSI selama 1 tahun, berdomisili di Purbalingga mengikuti suaminya. Yang kedua, laki-laki, sekarang bersekolah di SMU N 1 Pwt. Yang terakhir, perempuan, duduk di bangku SD.

Pak Warto beralamat di desa Pamijen, Baturaden (rumah beliau sebagian hasil pemberian orang tua dan saudara, sebagian lagi masih dicicil sampai 22 bulan ke depan). Biaya hidup beliau selama ini hanya mengandalkan gaji beliau sebagai karyawan SMU N 1 Pwt, yang setiap bulannya hanya tersisa sebesar Rp.400.000,- per bulan (setelah dipotong cicilan-cicilan) yang digunakan untuk membeli lauk pauk 4 orang anggota keluarga.

Beliau berharap dengan diberikannya kesempatan untuk menjadi penjaga sekolah, beliau dapat berjualan untuk memperoleh tambahan penghasilan dengan harapan dapat ditabung untuk menguliahkan putranya (di mana menurut seorang guru, putra beliau cukup pintar di sekolah) dan bekal setelah pensiun, karena beliau diberikan kesempatan untuk tinggal di rumah penjaga sekolah selama 5 tahun ke depan.

Menurut keterangan Kepala Sekolah dan Waka Humas SMU N 1 Pwt, bahwa akan diberlakukan rolling/penggantian penghuni rumah penjaga sekolah setiap jangka waktu tertentu agar terbuka kesempatan yang sama bagi setiap karyawan sekolah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, misalnya dapat dipercaya.

Setelah mendengar, melihat, dan mencoba memahami apa yang terjadi berdasarkan keadaan yang sebenarnya, maka menurut pendapat kami, sudah selayaknya kita menjembatani keduanya. Dari penuturan guru kita, diketahui bahwa kehidupan karyawan di sekolah kita cukup memprihatinkan. Banyak yang kehidupannya masih jauh dari cukup. Ada yang demi memperoleh penghasilan tambahan mengayuh becak setelah tugasnya selesai. Ada pula yang berjualan pupuk kandang. Sehingga dengan tetap mendukung kelancaran pelaksanaan program sekolah, hendaknya kita mencoba mencari solusi yang terbaik untuk semuanya atas dasar kebersamaan. Sehingga timbullah ide berikut, yaitu Bagaimana jika kita membuat sebuah rekening dengan nama REKENING PEDULI SMUNSA PWT ?????

Dengan adanya rekening ini, diharapkan tidak hanya orang-orang tertentu yang kita bantu, tetapi semua pihak yang memerlukan dengan sasarannya adalah karyawan dan guru-guru kita yang pernah menjadi bagian maupun masih menjadi bagian dari kita. Dengan menyisihkan sebagian kecil dari rejeki kita, kita dapat membantu meringankan beban mereka. Dan tidak hanya orang-orang tertentu yang bisa membantu, tetapi terbuka untuk semuanya baik yang domisilinya jauh maupun dekat.

Tujuan adanya rekening ini bukan semata-mata memberi, tetapi kita aplikasikan dalam bentuk yang lebih nyata, misalkan bantuan berupa beasiswa bagi putra-putri guru maupun karyawan yang berada dalam posisi prioritas untuk dibantu dan memenuhi kriteri-kriteria tertentu. Selain itu sewaktu-waktu bisa digunakan dalam kondisi tertentu, misalnya sumbangan apabila ada yang sakit dan butuh biaya yang cukup besar.

Apabila hal ini dapat diapresiasi oleh seluruh pihak terkait seperti alumnus dan siswa dari berbagai angkatan, diharapkan cita-cita ini dapat terwujud dan pegelolaannya dapat dipikirkan secara serius, mulai dari pengurus hingga pelaksanaan tujuannya.

Dengan demikian diharapkan kita mampu mengubah istilah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA menjadi pahlawan yang memperoleh balas jasa, walaupun dalam lingkup yang lebih sempit. Pahlawan ini bukan hanya guru, tetapi satu kesatuan yang bekerja bersama-sama dalam menciptakan suatu kondisi dan situasi yang memadai untuk tempat kita menimba ilmu, sehingga bukan hanya pemberi ilmu, tetapi juga pihak-pihak pendukung lainnya seperti karyawan sekolah.

ree_knee0611@yahoo.com,

awang_megantoro@yahoo.com

BERIKAN PENDAPAT ANDA

Setuju/tidak dengan diadakannya Rekening Peduli Smunsa Pwt.

HADIRI

Sarasehan Alumnus SMU N 1 Pwt di Bangsal SMU N 1 Pwt, Minggu, 2 September 2007 Pk. 09.00 WIB dalam rangka Menjelang Ulang Tahun Emas 50 Tahun Smunsa Pwt 1 Agustus 2008

Tim Liputan :
- Rini NR, Monika NP, Riski K (2000)
- Awang M (2001)
- Hana (2003)

Ide untuk mencari fakta adalah hasil pembicaraan tanggal 26 Agustus 2007 yang dihadiri oleh :
- Yohanes ‘Joey”, Desi Janto, Elisa, Eka , Riski K, Monik, Rini, Diana K (2000)
- Awang M (2001)
- Hana (2003)